PULAU BERINGIN

Situs ini berisi pengetahuan sejarah dan budaya yang ada di Pulau Beringin. Selain Nama sebuah Kecamatan di Kabupaten OKU Selatan Propinsi Sumatera Selatan yang terletak sekira 334 Km dari Kota Palembang, Ibukota Sumatera Selatan, desa Pulau Beringin ini juga merupakan eks ibukota Marga Mekakau Ulu. Situs ini juga memuat berbagai dokumentasi peristiwa, catatan sejarah dan peradaban masa lampau hasil pengumpulan dan koleksi penulis beserta karya sastra dan seni dari penulis yang berhubungan dengan Pulau Beringin sebagai tanah kelahirannya. Di sini pula dimuat perjalanan hidup sang penulis buku "Riwayat Tanah Semende Mekakau" dan "Sejarah Pulau Beringin"itu. Walau secuil, JAUH LEBIH BAIK DARIPADA TIDAK ADA KARYA NYATA SAMA SEKALI...Pesan Puyang Njadikah Djagad, "Empuk dik pacak ngiluk'i, jangah merusak titu jadilah !"

PESAN PUYANG NJADIKAH DJAGAD

ADAT BESENDIKAH SYARA'(HUKUM), SYARA' BESENDIKAH KITABULLAH (ALQURAN), INILAH PESAKE NGA TUNGGUAN DJAGAD BESEMAH LIBAGH - SEMENDE PANJANG, AKUAN DIWE KAYANGAN TINGGI.TEGAKKAH 10 PETURAT: Jangan nak lemak dik bemule, nak agung dik betembay, antakkah lemak nanggung kudai!,Jangah ngehuh ulu mandian, jangah manahkah batu keluagh! Jangah nundekah keghe naik akagh, Jangah nginak bemate buluh-nengagh nelinge bake,Jangah mehaup nga siku ati tangan dik behisi, Jangah nutuh hanting peninggighan, Jangah mbuang bayang -mehampas jungut,Kebile galak jangah ige-kebile dindak bidikkah dikit, dik pacak ngiluk'i jangah merusak titu jadilah! TENTUKAH 4 PEKARE: Tangis mati nga tangis idup, Dik tau urung nga Kene urung, Ganti nga Keganti, Ukur Setempap nga Sekilan. 4 PATIAN: N: Nde Uhang nde ughang-nde dighi nde dighi, Ndepat Mbalik!Serame Behagih!,Utang Bayar-Piutang Tanggapi, Janji Nunggu Kate Betaruh!(PESAN PUYANG NJADIKAH DJAGAT

PETA PULAU BERINGIN

PETA PULAU BERINGIN
Pulau Beringin in Google Map (Google Earth)

ALHIKMAH

24 Agustus 2009

PUISI UNTUK DUSUN LAMAN

RINDU KAMPUNG HALAMAN


Rindu kampung halaman
rinduku pada Lubuk Lumpang
dan Sungai Mekakau
rinduku pada burung yang berkicau
di hamparan sawah Talang Nangka nan memukau

Rindu kampung halaman
rinduku pada Siamang yang bersahut-sahutan
di seberang bukit bernama Pagar Panjang
dan gemericik sungai Kepahiangdi belakang rumah samping pohon embacang

Rindu kampung halaman
rinduku pada masa sekolah
di SD empat dan SD dua
saat karnaval atau pun bekilah

Rindu kampung halaman
Rinduku saat mengaji di langgar Nurul Huda
menjelang pagi ataupun senja
Pada Guru Ngaji bernama Rusmanilah
Rindu kampung halaman
rinduku pada malam kala kenduri
tatkala bermain kekijangan sambil berlari
dan berteriak sesuka hati

Rindu kampung halaman
Rinduku pada mpiw-mpiw di musim padi
dan andai-andai nenek di malam hari
atau ning Segeraning bersama nenenda Jaelani

Rindu kampung halaman
rinduku pada teman sepermainan
kala bermain sesimbunan
atau bermain ayam ayaman
di depan rumah juga di tengah laman


Rindu kampung halaman
Rinduku di hari kalangan
kala membeli mainan,
kelanting dan makan pisang gorengan

Rindu kampung halaman
rinduku pada kembuhung
rindu bawak gulai jegu dan juga paisan ibung


Rindu kampung halaman
Rinduku di hari lebaran
Kala naik turun rumah sampai
Tedung Sawangan

Rindu kampung halaman
Rinduku pada pemandangan
Muarasindang hingga danau Rakihan
Ayik Luas, Ayik Jehenih hingga ayik Rambutan
Rindu kampung halaman
Rinduku pada Ku’kup,Rindu pada Cuhupdan rindu pada Batu Betangkup

Rindu kampung halaman
Rinduku pada cerita yang melegenda
Dari Maksumai hingga si Pahit LidahDari Martinting hingga bukit Gajah

Rindu kampung halaman
Rinduku pada perjuangan kala sekolah
Pada lelah dan air mata
berjalan kaki ke Tanjung Kari
atau mengejar truk sambil berlari

Rindu kampung halaman
Rinduku pada gunung Berahi
Kala belajar mengikat tali
dan hiking Pramuka
Di penghujung tahun sembilan dua

Rindu kampung halaman
Rinduku pada alunan gitar tunggal
Pada Rejungan
dan tembang Guritan
Rindu kampung halaman
Rinduku pada ayah - ibu tersayang
Pada apit jurai dusun laman
rindu sahabat
juga guru – guru yang bermartabat

Rindu kampung halaman
rinduku pada ketenangan
kedamaian
kesejukan
keramahan
dan keimanan

Rindu kampung halaman
Rinduku yang tak terelakkan !

Tanah Rantau Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Medio April 2008





RAMADHAN KENANGAN

(Bahagian Satu)



Masih terbayang dalam ingatan
Satu Ramadhan di tahun delapanpuluh delapan
17 April di hari Kalangan
Usiaku menjelang sembilan

Suara kenung Jam dua malam
Dan derap kaki di bibir jalan
Menghentikan mimpi
Melatih diri

Teriakan sahur
dan panggilan ibu di ujung dapur
memecah malam
menyambut  syiam

Gulai Hehancang
dan pindang tulang
Seghambal Masak juga Lalapan
bekal esok pertama Ramadhan

Masih terbayang dalam ingatan
Saat sirine Imsya’  ditabuh
Diri Bergegas menyambut Shubuh
Air dingin membasuh tubuh

Aku melangkah ke Syuhada’
Menelusuri lorong dan jalan setapak
Gemericik  Siring Agung
Lubuk Lumpang  pun turut  bersenandung
Memuji-MU
Duhai Sang Pemberi Rasa Rindu !

Keudah, Banda Aceh, Ramadhan 1433H


Fekri Juliansyah:
KARAKTER PUISI:
Tulisannya biasanya mengisahkan kehidupannya. Gaya tulisannya dengan memadukan perbendaharaan kata lokal. 

3 komentar:

  1. Ujung aspal pulauberingin...
    Desa kecil berjuta kenangan...

    BalasHapus
  2. Ujung aspal pulauberingin...
    Desa kecil berjuta kenangan...

    BalasHapus