Rindu kampung halaman
rinduku pada Lubuk Lumpang
dan Sungai Mekakau
rinduku pada burung yang berkicau
di hamparan sawah Talang Nangka nan memukau
Rindu kampung halaman
rinduku pada Siamang yang bersahut-sahutan
di seberang bukit bernama Pagar Panjang
dan gemericik sungai Kepahiangdi belakang rumah samping pohon embacang
Rindu kampung halaman
rinduku pada masa sekolah
di SD empat dan SD dua
saat karnaval atau pun bekilah
Rindu kampung halaman
Rinduku saat mengaji di langgar Nurul Huda
menjelang pagi ataupun senja
Pada Guru Ngaji bernama Rusmanilah
Rindu kampung halaman
rinduku pada malam kala kenduri
tatkala bermain kekijangan sambil berlari
dan berteriak sesuka hati
Rindu kampung halaman
Rinduku pada mpiw-mpiw di musim padi
dan andai-andai nenek di malam hari
atau ning Segeraning bersama nenenda Jaelani
Rindu kampung halaman
rinduku pada teman sepermainan
kala bermain sesimbunan
atau bermain ayam ayaman
di depan rumah juga di tengah laman
Rindu kampung halaman
Rinduku di hari kalangan
kala membeli mainan,
kelanting dan makan pisang gorengan
Rindu kampung halaman
rinduku pada kembuhung
rindu bawak gulai jegu dan juga paisan ibung
Rindu kampung halaman
Rinduku di hari lebaran
Kala naik turun rumah sampai
Tedung Sawangan
Rindu kampung halaman
Rinduku pada pemandangan
Muarasindang hingga danau Rakihan
Ayik Luas, Ayik Jehenih hingga ayik Rambutan
Rindu kampung halaman
Rinduku pada Ku’kup,Rindu pada Cuhupdan rindu pada Batu Betangkup
Rindu kampung halaman
Rinduku pada cerita yang melegenda
Dari Maksumai hingga si Pahit LidahDari Martinting hingga bukit Gajah
Rindu kampung halaman
Rinduku pada perjuangan kala sekolah
Pada lelah dan air mata
berjalan kaki ke Tanjung Kari
atau mengejar truk sambil berlari
Rindu kampung halaman
Rinduku pada gunung Berahi
Kala belajar mengikat tali
dan hiking Pramuka
Di penghujung tahun sembilan dua
Rindu kampung halaman
Rinduku pada alunan gitar tunggal
Pada Rejungan
dan tembang Guritan
Rindu kampung halaman
Rinduku pada ayah - ibu tersayang
Pada apit jurai dusun laman
rindu sahabat
juga guru – guru yang bermartabat
Rindu kampung halaman
rinduku pada ketenangan
kedamaian
kesejukan
keramahan
dan keimanan
Rindu kampung halaman
Rinduku yang tak terelakkan !
Tanah Rantau Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Medio April 2008
RAMADHAN KENANGAN
(Bahagian Satu)
Masih
terbayang dalam ingatan
Satu
Ramadhan di tahun delapanpuluh delapan
17
April di hari Kalangan
Usiaku
menjelang sembilan
Suara
kenung Jam dua malam
Dan
derap kaki di bibir jalan
Menghentikan
mimpi
Melatih
diri
Teriakan
sahur
dan
panggilan ibu di ujung dapur
memecah
malam
menyambut
syiam
Gulai
Hehancang
dan
pindang tulang
Seghambal Masak juga Lalapan
bekal
esok pertama Ramadhan
Masih
terbayang dalam ingatan
Saat
sirine Imsya’ ditabuh
Diri
Bergegas menyambut Shubuh
Air
dingin membasuh tubuh
Aku
melangkah ke Syuhada’
Menelusuri
lorong dan jalan setapak
Gemericik
Siring
Agung
Lubuk
Lumpang
pun turut bersenandung
Memuji-MU
Duhai
Sang Pemberi Rasa Rindu !
Keudah, Banda Aceh, Ramadhan 1433H
Fekri
Juliansyah:
KARAKTER
PUISI:
Tulisannya biasanya mengisahkan kehidupannya. Gaya tulisannya dengan memadukan
perbendaharaan kata lokal.
tehingat ga dusun laman
BalasHapusUjung aspal pulauberingin...
BalasHapusDesa kecil berjuta kenangan...
Ujung aspal pulauberingin...
BalasHapusDesa kecil berjuta kenangan...